2. Perancanaan
Kehamilan
Kehamilan
merupakan suatu proses panjang yang membutuhkan persiapan dan juga rencana yang
baik. Karenanya seorang perempuan tidak boleh hamil dalam kondisi
terpaksa.”Perempuan yang hamil harus dalam kondisi prima dan siap, jangan hamil
karena terpaksa dan stres,” ujar dr Mathew T Puspanjono, SpA . dr Mathew
menuturkan jika ibu hamil dalam keadaan terpaksa atau stres, maka ia akan
melepaskan hormon-hormon yang sifatnya bisa merugikan. Zat yang dilepaskan ini
akan masuk ke dalam sirkulasi darah bayi sehingga mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan janin yang dikandung.”Tapi kalau ibunya senang dengan
kehamilannya, maka anak yang dilahirkan juga nantinya akan menjadi easy child,
karenanya ibu yang sedang hamil tidak boleh stres,” ungkap dokter yang juga
menjadi staf pengajar di FK UPH.Untuk itu dr Mathew menyarankan agar semuanya
dipersiapkan sejak sebelum menikah.
Persiapan
bisa dimulai dengan melakukan skrining awal sebelum menikah, lalu menjaga
nutrisi dan pola hidup dalam mempersiapkan kehamilan.Setelah hamil berikan
stimulasi pada janin sejak dini, misalnya dengan sering mengelus-elus perut,
mengajaknya berbicara atau sekedar mengucapkan salam pada janin serta bisa juga
mendengarkan si janin musik yang menenangkan.Dalam hal ini bayi tidak harus
mendengarkan musik Mozart, yang penting musik tenang dan bukan yang cadas.
Karena musik tenang yang didengarkan oleh telinga bayi bisa menstimulasi
otak. Setelah bayi lahir tetap memerlukan stimulasi dari luar, misalnya
memberikan mainan dengan warna cerah untuk merangsang inderanya serta
mengajaknya bermain.Untuk itu jika ingin mendapatkan hasil yang baik, sebaiknya
kehamilan yang terjadi bukan karena terpaksa tapi memang sudah dipersiapkan
dengan baik serta dibutuhkan dukungan dari lingkungan dan orang-orang di
sekitarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar