6. Perencanaan Karir
Perencanaan karir diperlukan oleh
setiap karyawan. Suatu karir adalah semua pekerjaan (atau jabatan) yang
dipunyai selama kehidupan kerja seseorang. Bagi sebagian karyawan,
pekerjaan-pekerjaan tersebut merupakan suatu bagian dari rencana yang
disusunnya secara berhati-hati dan sungguh-sungguh. Namun bagi sebagian
lainnya, karir mungkin hanya sekedar ‘nasib yang hanya diikuti saja’, karena
tidak ada perencanaan karir yang jelas untuk meraih jabatan yang diinginkannya.
Karyawan yang tidak mempunyai perencanaan karir jelas akan lebih tidak jelas
masa depan karirnya dibandingkan dengan karyawan yang mempunyai perencanaan
karir karena akan lebih fokus meraih karir yang telah direncanakannya.
Proses perencanaan ini memungkinkan para karyawan untuk mengidentifikasikan sasaran-sasaran karir dan jalur-jalur menuju sasaran-sasaran tersebut. Kemudian melalui kegiatan-kegiatan atau pengembangan para karyawan mencari cara-cara untuk meningkatkan dirinya dan mengembangkan sasaran-sasaran karier mereka. Pendek kata, karir harus dikelola melalui suatu perencanaan yang cermat. Bila tidak, para karyawan akan sering tidak siap memanfaatkan berbagai kesempatan karir yang ada dalam organisasi.
Menurut Mondy, melalui perencanaan karir, setiap individu mengevaluasi kemampuan dan minatnya sendiri, mempertimbangkan kesempatan karir alternatif, menyusun tujuan karir, dan merencanakan aktivitas-aktivitas pengembangan praktis. Fokus utama dalam perencanaan karir haruslah sesuai antara tujuan pribadi dan kesempatan-kesempatan yang secara realistis tersedia.
Pada dasarnya perencanaan karir terdiri atas dua elemen utama yaitu perencanaan karir individual (individual career planning) dan perencanaan karir organisasional (organizational career planning). Perencanaan karir individual dan organisasional tidaklah dapat dipisahkan. Seorang karyawan yang rencana karir individualnya tidak dapat terpenuhi di dalam organisasi, cepat atau lambat karyawan tersebut akan meninggalkan perusahaan. Oleh karena itu, organisasi juga perlu menciptakan perencanaan karir bagi karyawannya sehingga organisasi dapat berkembang dan karyawanpun terpenuhi pengembangan karirnya.
Proses perencanaan ini memungkinkan para karyawan untuk mengidentifikasikan sasaran-sasaran karir dan jalur-jalur menuju sasaran-sasaran tersebut. Kemudian melalui kegiatan-kegiatan atau pengembangan para karyawan mencari cara-cara untuk meningkatkan dirinya dan mengembangkan sasaran-sasaran karier mereka. Pendek kata, karir harus dikelola melalui suatu perencanaan yang cermat. Bila tidak, para karyawan akan sering tidak siap memanfaatkan berbagai kesempatan karir yang ada dalam organisasi.
Menurut Mondy, melalui perencanaan karir, setiap individu mengevaluasi kemampuan dan minatnya sendiri, mempertimbangkan kesempatan karir alternatif, menyusun tujuan karir, dan merencanakan aktivitas-aktivitas pengembangan praktis. Fokus utama dalam perencanaan karir haruslah sesuai antara tujuan pribadi dan kesempatan-kesempatan yang secara realistis tersedia.
Pada dasarnya perencanaan karir terdiri atas dua elemen utama yaitu perencanaan karir individual (individual career planning) dan perencanaan karir organisasional (organizational career planning). Perencanaan karir individual dan organisasional tidaklah dapat dipisahkan. Seorang karyawan yang rencana karir individualnya tidak dapat terpenuhi di dalam organisasi, cepat atau lambat karyawan tersebut akan meninggalkan perusahaan. Oleh karena itu, organisasi juga perlu menciptakan perencanaan karir bagi karyawannya sehingga organisasi dapat berkembang dan karyawanpun terpenuhi pengembangan karirnya.
7. Perencanaan Kapasitas
Sebuah usaha produksi baru bisa bekerja dengan
baik bila dijalankan oleh produsen atau yang sering kita sebut sebagai Pegusaha
(entrepreneur). Pengusaha adalah orang yang mencari peluang yang menguntungkan
dan mengambil risiko seperlunya untuk merencanakan dan mengelola suatu bisnis.
Tugas utama dari bagian produksi dalam kaitannya dengan pencapaian tujuan
perusahaan secara umum adalah berusaha mencapai biaya produksi yang rendah,
mutu produk yang tinggi, tanggapan yang cepat atas permintaan, dan
fleksibilitas untuk membuat beragam barang yang sesuai dengan selera dan
spesifikasi pelanggan (Amirullah, 2002) .
Fungsi-fungsi operasi yang akan dibahas di sini meliputi;
1) perencanaan dan desain produk
2) perencanaan kapasitas produk
3) perencanaan layout pabrik
4) Perencanaan Layout Mesin-mesin Pabrik
5) Perencanaan Bahan Baku
Fungsi-fungsi operasi yang akan dibahas di sini meliputi;
1) perencanaan dan desain produk
2) perencanaan kapasitas produk
3) perencanaan layout pabrik
4) Perencanaan Layout Mesin-mesin Pabrik
5) Perencanaan Bahan Baku
8. Perencanaan Strategis
Perencanaan strategis adalah proses yang dilakukan
suatu organisasi untuk menentukan strategi atau arahan,
serta mengambil keputusan untuk
mengalokasikan sumber dayanya (termasukmodal dan sumber daya manusia)
untuk mencapai strategi ini. Berbagai teknik analisis
bisnis dapat digunakan dalam proses ini,
termasuk analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities,
Threats), PEST (Political, Economic, Social, Technological),
atau STEER (Socio-cultural, Technological, Economic,
Ecological, Regulatory).
Perencanaan
Strategis ( Strategic Planning )
adalah sebuah alat manajemen yang digunakan untuk mengelola kondisi saat ini
untuk melakukan proyeksi kondisi pada masa depan, sehingga rencana strategis
adalah sebuah petunjuk yang dapat digunakan organisasi dari kondisi saat ini
untuk mereka bekerja menuju 5 sampai 10 tahun ke depan ( Kerzner , 2001 )
Untuk
mencapai sebuah strategy yang telah ditetapkan oleh organisasi dalam rangka
mempunyai keunggulan kompetitif, maka para pimpinan perusahaan, manajer
operasi, haruslah bekerja dalam sebuah sistem yang ada pada proses perencanaan
strategis / strategic planning ( Brown , 2005 ). Kemampuan manufaktur, harus
dipergunakan secara tepat, sehingga dapat menjadi sebuah senjata yang unggul
dalam sebuah perencanaan stategi ( Skinner, 1969 ).Untuk mencapai sebuah
strategy yang telah ditetapkan oleh organisasi dalam rangka mempunyai
keunggulan kompetitif, maka para pimpinan perusahaan, manajer operasi, haruslah
bekerja dalam sebuah sistem yang ada pada proses perencanaan strategis Brown ,
2005 ). Kemampuan manufaktur, harus dipergunakan secara tepat, sehingga dapat
menjadi sebuah senjata yang unggul dalam sebuah perencanaan stategi ( Skinner,
1969 ).
Perencanaan
strategis secara eksplisit berhubungan dengan manajemen perubahan, hal ini
telah menjadi hasil penelitian beberapa ahli (e.g., Ansoff, 1965; Anthony,1965;
Lorange, 1980; Steiner, 1979). Lorange (1980), menuliskan, bahwa strategic
planning adalah kegiatan yang mencakup serangkaian proses dari inovasi dan
merubah perusahaan, sehingga apabila strategic planning tidak mendukung inovasi
dan perubahan, maka itu adalah kegagalan
9. Perencanaan Sosial
Perencanaan sosial adalah kegiatan untuk mempersiapkan masa
depan kehidupan masyarakat. Secara Ilmiah yang bertujuan untuk mengatasi kemungkinan
terjadinya hambatan. Perencanaan sosial lebih bersifat preventif oleh
karena kegiatannya merupakan pengarahan-pengarahan dan bimbingan sosial
mengenai cara-cara hidup masyarakat yang lebih baik. Akibat perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang cepat akan besar pengaruhnya dalam kehidupan,
baik positif maupun negatif.
Secara sosiologis, perencanaan ini didasarkan pada perincian pekerjaan yang harus dilakukan dalam rangka mempersiapkan masa depan yang lebih baik dari pada sebelumnya.
Secara sosiologis, perencanaan ini didasarkan pada perincian pekerjaan yang harus dilakukan dalam rangka mempersiapkan masa depan yang lebih baik dari pada sebelumnya.
10. Perencanaan Pemasaran
Tujuan rencana pemasaran adalah untuk merencanakan kerja anda dan
melaksanakannya. Nasihat filosofi bisnis ini akan membantu anda untuk
berhasil di berbagai aktivitas – termasuk pemasaran.
Rencana pemasaran adalah strategi
bisnis untuk menjual dan memasarkan produk dan/atau jasa. Dalam level mikro,
rencana pemasaran akan mengubah produk menjadi sesuatu yang akan mengisi celah
pasar dan memenuhi kebutuhan pelanggan. Rencana ini juga akan merincikan
harapan penjualan, saham pasar, dan sebagainya. Rencana ini sangat rinci dan
spesifik. Hal-hal yang termasuk di dalamnya adalah waktu penjualan,
aktivitas-aktivitas pengiklanan, pemberian harga, dan upaya-upaya
pendistribusian. Selain itu, rencana pemasaran juga menyatakan secara tepat apa
yang dapat dilakukan bisnis dalam peluncuran produk baru dan mendukung
produk-produk sebelumnya. Bagaimana rencara akan dilaksanakan dan apa hasilnya
juga tertulis dalam rencana pamasaran. Rencana ini adahal dokumen rahasia yang
biasanya terjilid.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar