Macam-macam perencanaan
1. Perencanaan
Pajak
Pada umumnya
perencanaan pajak (tax planning) merujuk kepada proses merekayasa usaha dan
transaksi wajib pajak agar utang pajak berada dalam jumlah yang minimla, tetapi
masih dalam bingkai peraturan perpajakan. Namun demikian, perencanaan pajak
juga dapat diartikam sebagai perencanaan pemenuhan kewajiban perpajakan secara
lengkap, benar dan tepat waktu sehingga dapat secara optimal menghindari
pemborosan sumber daya.
Perencanaan pajak
merupakan langkah awal dalam manajemen pajak. Manajemen pajak itu sendiri
merupakan sarana untuk memenuhi kewajiban perpajakan dengan benar, tetapi
jumlah pajak yag dibayarkan dapat ditekan seminimal mungkin untuk memperoleh
laba dan likuiditas yang diharapkan. Langkah selanjutnya adalah pelaksanaan
kewajiban perpajakan (tax implementation) dan pengendalian pajak (tax control).
Pada tahap perencanaan pajak ini, dilakukan pengumpulan dan penelitian terhadap
peraturan perpajakan. Tujuannya adalah agar dapat dipilih jenis tindakan
penghematan pajak yang akan dilakukan. Pada umumnya, penekanan perencanaan
pajak (tax planning) adalah untuk meminimalisasi kewajiban pajak.
2. Perancanaan
Kehamilan
Kehamilan
merupakan suatu proses panjang yang membutuhkan persiapan dan juga rencana yang
baik. Karenanya seorang perempuan tidak boleh hamil dalam kondisi
terpaksa.”Perempuan yang hamil harus dalam kondisi prima dan siap, jangan hamil
karena terpaksa dan stres,” ujar dr Mathew T Puspanjono, SpA . dr Mathew
menuturkan jika ibu hamil dalam keadaan terpaksa atau stres, maka ia akan
melepaskan hormon-hormon yang sifatnya bisa merugikan. Zat yang dilepaskan ini
akan masuk ke dalam sirkulasi darah bayi sehingga mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan janin yang dikandung.”Tapi kalau ibunya senang dengan
kehamilannya, maka anak yang dilahirkan juga nantinya akan menjadi easy child,
karenanya ibu yang sedang hamil tidak boleh stres,” ungkap dokter yang juga
menjadi staf pengajar di FK UPH.Untuk itu dr Mathew menyarankan agar semuanya
dipersiapkan sejak sebelum menikah.
Persiapan
bisa dimulai dengan melakukan skrining awal sebelum menikah, lalu menjaga
nutrisi dan pola hidup dalam mempersiapkan kehamilan.Setelah hamil berikan
stimulasi pada janin sejak dini, misalnya dengan sering mengelus-elus perut,
mengajaknya berbicara atau sekedar mengucapkan salam pada janin serta bisa juga
mendengarkan si janin musik yang menenangkan.Dalam hal ini bayi tidak harus
mendengarkan musik Mozart, yang penting musik tenang dan bukan yang cadas.
Karena musik tenang yang didengarkan oleh telinga bayi bisa menstimulasi
otak. Setelah bayi lahir tetap memerlukan stimulasi dari luar, misalnya
memberikan mainan dengan warna cerah untuk merangsang inderanya serta
mengajaknya bermain.Untuk itu jika ingin mendapatkan hasil yang baik, sebaiknya
kehamilan yang terjadi bukan karena terpaksa tapi memang sudah dipersiapkan
dengan baik serta dibutuhkan dukungan dari lingkungan dan orang-orang di
sekitarnya.
3. Perancanaan
Pembangunan Pelabuhan
Sama halnya dengan
bandara, pelabuhan laut mempunyai fungsi sangat penting sebagai prasarana yang
menunjang pembangunan negara. Jika bandara adalah sarana alternative yang baru,
namun pelabuhan merupakan sarana yang sejak dulu ada karena nenek moyang kita
selalu menggunakan kapal-kapal laut untuk berbagai macam kepentingan dan
pelabuhan adalah tempat menepinya. Semakin berkembangnya permintaan, maka kita
harus membuat perencanaan tentang pembuatan pelabuhan laut.
Pembangunan pelabuhan
laut memakan biaya yang sangat besar. Oleh karena itu diperlukan suatu
pertimbangan dan perhitungan yang masak sebelum pelabuhan tersebut dibangun.
Pertimbangan bagi perencanaan pelabuhan biasanya didasarkan pada
pertimbangan-pertimbangan ekonomi, politis, dan teknis. Yang paling penting
adalah pertimbangan ekonomi. Secara teknis hampir semua pelabuhan dapat
dibangun, oleh karenanya perlu teknis agar dapat menyesuaikan. Masalah ekonomi
dapat diperhitungkan berdasarkan tujuan dari pelabuhan tersebut, daerah
belakang, daerah operasi dan sebagainya. Pembangun pelabuhan bisa dibilang
sulit karena kita harus mampu memenuhi persyaratan dan perlengkapan agar dapat
membangunnya. Kita juga harus menghitung dengan tepat letak geografisnya agar
kapal mampu menepi dengan mudah.
4. Perencanaan
Keperawatan
Dalam perencanaan
keperawatan, perawat menetapkannya berdasarkan hasil pengumpulan data dan
rumusan diagnosa keperawatan yang merupakan petunjuk dalam membuat tujuan dan
asuhan keperawatan untuk mencegah, menurunkan, atau mengeliminasi masalah
kesehatan klien.
Langkah-langkah
dalam membuat perencanaan keperawatan meliputi: penetapan prioritas, penetapan
tujuan dan kriteria hasil yang diharapkan, menentukan intervensi keperawatan
yang tepat dan pengembangan rencana asuhan keperawatan. Setelah diagnosa
keperawatan dirumuskan secara spesifik, perawat menggunakan kemampuan berfikir
kritis untuk segera menetapkan prioritas diagnosa keperawatan dan intervensi
yang penting sesuai dengan kebutuhan klien (Potter & Perry, 1997).
Tujuan
penulisan rencana keperawatan dan kriteria hasil yang diharapkan adalah: 1)
Tujuan dan kriteria hasil yang diharapkan merupakan petunjuk untuk intervensi
keperawatan pada individu. 2)Tujuan dan kriteria hasil yang diharapkan
menentukan efektivitas dari intervensi keperawatan.
5. Perencanaan
Kelahiran
Rencana
Kelahiran adalah catatan tertulis tentang apa yang ingin anda alami pada saat
kelahiran dan setelah bayi anda lahir. Bagian persalinan di mungkin mempunyai
formulir formulir yang bisa anda isi dengan catatan mengenai proses kelahiran
yang anda inginkan. Bicara dengan pasangan anda dan perhatikan pilihan yang ada
dengan cermat. Diskusikan ide-ide anda dengan bidan, hal ini memberikan
kesempatan anda untuk bertanya. Ingat, rencana kelahiran ini juga tergantung dari
catatan medis anda dan apa yang tersedia di bagian persalinan tempat anda
melahirkan.
Ingat,
bahwa proses persalinan ini tidak bisa di prediksi, jangan terpaku pada
rencana. Penting untuk tetap flexible dan tidak kecewa jika anda tidak bisa
mengikuti rencana yang sudah dibuat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar