2. TEORI-TEORI
MOTIVASI
- Teori Kebutuhan Oleh Abraham
Harold Maslow
Maslow
menggunakan piramida sebagai
peraga untuk memvisualisasi gagasannya mengenai teori hirarki
kebutuhan. Menurut Maslow, manusiatermotivasi untuk
memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidupnya. Kebutuhan-kebutuhan tersebut
memiliki tingkatan atau hirarki, mulai dari yang paling rendah (bersifat dasar/fisiologis) sampai
yang paling tinggi (aktualisasi
diri). Adapun hirarki kebutuhan tersebut adalah
sebagai berikut :
2.
Kebutuhan akan rasa aman
3.
Kebutuhan untuk dicintai dan disayangi
4.
Kebutuhan untuk dihargai
5.
Kebutuhan untuk aktualisasi diri
Maslow
menyebut empat kebutuhan mulai dari kebutuhan fisiologis sampai
kebutuhan harga diri dengan sebutan homeostatis. Homeostatis adalah
prinsip yang mengatur cara kerja termostat (alat pengendali suhu). Kalau suhu
terlalu dingin, alat itu akan menyalakan penghangat, sebaliknya kalau suhu
terlalu panas, ia akan menyalakan dingin. Begitu pula dengan tubuh
manusia, ketika manusia merasa kekurangan bahan-bahan tertentu, dia akan merasa
memerlukannya. Ketika dia sudah cukup mendapatkannya, rasa butuh itu pun
kemudian berhenti dengan sendirinya.
Maslow
memperluas cakupan prinsip homeostatik ini kepada kebutuhan-kebutuhan tadi,
seperti rasa aman, cinta dan harga diri yang biasanya tidak kita kaitkan dengan
prinsip tersebut. Maslow menganggap kebutuhan-kebutuhan defisit tadi
sebagai kebutuhan untuk bertahan. Cinta dan kasih sayang pun sebenarnya
memperjelas kebutuhan ini sudah ada sejak lahir persis sama dengan insting.
-
Teori Kebutuhan Berprestasi Oleh Teori
McClelland
McClelland juga menemukan bahwa
kebutuhan prestasi tersebut dapat dikembangkan pada orang dewasa. Orang-orang
yang berorientasi prestasi mempunyai karakteristik-karakteristik tertentu yang dapat
dikembangkan, yaitu :
1.
Menyukai pengambilan resiko yang layak sebagai fungsi
ketrampilan, bukan kesempatan, menyukai suatu tantangan, dan menginginkan
tanggung jawab pribadi bagi hasil-hasil yang dicapai.
2.
mempunyai kecenderungan untuk menetapkan tujuan-tujuan
prestasi yang layak dan menghadapi risiko yang sudah diperhitungkan. Salah satu
alasan mengapa banyak perusahaanberpindah ke program Management by objection
(MBO) adalah karena adanya korelasi positif antara penetapan tujuan dan tingkat
prestasi.
3.
mempunyai kebutuhan yang kuat akan umpan balik tentang apa
yang telah dikerjakannya.
4.
mempunyai ketrampilan dalam perencanaan jangka panjang dan
memiliki kemampuan-kemampuan organisasional.
- Teori Motivasi Clayton Alderfer ERG
Clayton Alderfer mengetengahkan
teori motivasi ERG yang didasarkan pada kebutuhan manusia akan keberadaan
(exsistence), hubungan (relatedness), dan pertumbuhan (growth).Teori ini
sedikit berbeda dengan teori maslow.Disini Alfeder mengemukakan bahwa jika
kebutuhan yang lebih tinggi tidak atau belum dapat dipenuhi maka manusia akan
kembali pada gerak yang fleksibel dari pemenuhan kebutuhan dari waktu kewaktu
dan dari situasi ke situasi.
-
Teori Dua Faktor Oleh Herzberg
Tidak ada komentar:
Posting Komentar