1. FAKTOR YANG MENYEBABKAN KETIDAKPUASAN
(HYGIENE/MAINTENANCE)
Faktor
Hygiene tidak berhubungan langsung dengan kepuasan suatu pekerjaan, tetapi
berhubungan langsung dengan timbulnya suatu ketidakpuasan kerja (
Dissatiesfier). Sehingga faktor hygiene tidak dapat digunakan sebagai alat
motivasi tapi lebih kepada menciptakan kondisi yang mencegah tibulnya
ketidakpuasan.
Faktor
higiene memotivasi seseorang untuk keluar dari ketidakpuasan, termasuk
didalamnya adalah hubungan antar manusia, imbalan, kondisi lingkungan, dan
sebagainya (faktor ekstrinsik).
Faktor-faktor dalam hygiene ialah:
Faktor-faktor dalam hygiene ialah:
1) gaji, upah dan tunjangan lainnya
2) kebijakan perusahaan dan administrasi
3) Hubungan baik antar-pribadi
4) Kualitas pengawasan
5) Keamanan pekerjaan
6) Kondisi kerja
7) keseimbangan kerja dan hidup
2. FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEPUASAN KERJA (MOTIVATOR)
Faktor motivator adalah faktor-faktor yang langsung berhubungan dengan isi pekerjaan (Job Content) atau faktor-faktor intrinsik. Faktor motivator memotivasi seseorang untuk berusaha mencapai kepuasan, yang termasuk didalamnya adalah achievement, pengakuan, kemajuan tingkat kehidupan, dsb.
Hygiene
factor ini adalah faktor yang berada di sekitar pelaksanaan pekerjaan;
berhubungan dengan job context atau aspek ekstrinsik pekerja. faktor-faktor
yang termasuk di sini adalah:
1) Working
condition (kondisi kerja)
2) Interpersonal
relation (hubungan antar pribadi)
3) Company
policy and administration (kebijaksanaan perusahaan dan pelaksanaannya)
4) Supervision
technical (teknik pengawasan)
5) Job
security (perasaan aman dalam bekerja)
- Teori Keadilan Oleh Rawls
Teori Rawls didasarkan atas dua prinsip
yaitu Ia melihat tentang Equal
Right dan juga Economic
Equality. Dalam Equal
Right dikatakannya harus diatur dalam tataran leksikal, yaitu different principles bekerja
jika prinsip pertama bekerja atau dengan kata lain prinsip perbedaan akan
bekerja jika basic right tidak
ada yang dicabut (tidak ada pelanggaran HAM) dan meningkatkan ekspektasi mereka
yang kurang beruntung. Dalam prinsip Rawls ini ditekankan harus ada pemenuhan
hak dasar sehingga prinsip ketidaksetaraan dapat dijalankan dengan kata lain
ketidaksetaraan secara ekonomi akan valid jik tidak merampas hak dasar manusia.
Bagi Rawls rasionalitas ada 2 bentuk
yaitu Instrumental Rationalitydimana
akal budi yang menjadi instrument untuk memenuhi kepentingan-kepentingan pribadi
dan kedua yaitu Reasonable,
yaitu bukan fungsi dari akal budi praktis dari orang per orang. Hal kedua ini
melekat pada prosedur yang mengawasi orang-orang yang menggunakan akal budi
untuk kepentingan pribadinya untuk mencapai suatu konsep keadilan atau kebaikan
yang universal. Disini terlihat ada suatu prosedur yang menjamin tercapainya
kebaikan yang universal, dengan prosedur yang mengawasi orang per orang ini
akan menghasilkan public
conception of justice.
- Teori Penetapan
Tujuan (goal setting theory) oleh Edwin Locke
Edwin Locke mengemukakan bahwa dalam
penetapan tujuan memiliki empat macam mekanisme motivasional yakni
tujuan-tujuan mengarahkan perhatian; tujuan-tujuan mengatur upaya;
tujuan-tujuan meningkatkan persistensi; dan tujuan-tujuan menunjang
strategi-strategi dan rencana-rencana kegiatan. Bagan berikut ini menyajikan
tentang model instruktif tentang penetapan tujuan.
- Teori Victor H. Vroom
(Teori Harapan )
Menurut teori ini, motivasi merupakan
akibat suatu hasil dari yang ingin dicapai oleh seorang dan perkiraan yang
bersangkutan bahwa tindakannya akan mengarah kepada hasil yang diinginkannya
itu. Artinya, apabila seseorang sangat menginginkan sesuatu, dan jalan
tampaknya terbuka untuk memperolehnya, yang bersangkutan akan berupaya
mendapatkannya. Dinyatakan dengan cara yang sangat sederhana, teori harapan
berkata bahwa jika seseorang menginginkan sesuatu dan harapan untuk memperoleh
sesuatu itu cukup besar, yang bersangkutan akan sangat terdorong untuk
memperoleh hal yang diinginkannya itu. Sebaliknya, jika harapan memperoleh hal
yang diinginkannya itu tipis, motivasinya untuk berupaya akan menjadi rendah.
- Teori Penguatan dan
Modifikasi Perilaku
Teori ini menyatakan bahwa manusia
cenderung untuk mengulangi perilaku yang mempunyai konsekwensi yang
menguntungkan dirinya dan mengelakkan perilaku yang mengibatkan perilaku yang
mengakibatkan timbulnya konsekwensi yang merugikan.
- Teori Kaitan Imbalan
dengan Prestasi
Menurut model ini, motivasi seorang
individu sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik yang bersifat internal
maupun eksternal. Termasuk pada faktor internal adalah persepsi seseorang
mengenai diri sendiri; harga diri; harapan pribadi; kebutuhaan; keinginan;
kepuasan kerja; prestasi kerja yang dihasilkan. Sedangkan faktor eksternal
mempengaruhi motivasi seseorang, antara lain ialah jenis dan sifat pekerjaan;
kelompok kerja dimana seseorang bergabung; organisasi tempat bekerja; situasi
lingkungan pada umumnya; sistem imbalan yang berlaku dan cara penerapannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar