96.
MOTIVASI HIDUP
Motivasi hidup mempengaruhi hidup Anda.
Banyak orang yang masih belum memahami apa yang menjadi motivasi hidup atau
baru memahami sebagian dari motivasi hidup sebenarnya. Pemahaman yang kurang
atau parsial tentu akan mempengaruhi kualitas kehidupan kita.
Apa definisi motivasi hidup? Kita lihat dulu definisi motivasi.Motivasi pada
dasarnya adalah alasan atau dorongan untuk bertindak.Maka motivasi hidup
bisa diartikan alasan atau dorongan untuk hidup. Dari sini akan membawa kepada
sebuah pertanyaan besar, mengapa kita
hidup? Mengapa kita ada di dunia ini?Siapa saya?Banyak orang yang
berusaha untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ini. Namun mereka tidak akan
menemukan jawabannya atau menemukan jawaban yang salah selama mereka mencari
dari sumber yang salah.
Seharusnya, jika kita bertanya mengapa kita hidup, kita harus bertanya kepada Yang Menghidupkan kita. Tiada lain adalah Allah SWT. Dan, Allah SWT sudah menjawab pertanyaan kita ini dan dituliskan dalam kitab suci kita Al Qur’an.
Seharusnya, jika kita bertanya mengapa kita hidup, kita harus bertanya kepada Yang Menghidupkan kita. Tiada lain adalah Allah SWT. Dan, Allah SWT sudah menjawab pertanyaan kita ini dan dituliskan dalam kitab suci kita Al Qur’an.
Jadi
ibadahlah yang menjadi motivasi hidup sejati kita. Hidup kita tiada lain hanya untuk
beribadah kepada Allah. Segala gerak gerik kita, pemikiran kita, dan ucapan
kita harus dalam rangka beribadah kepada Allah.
Tentu saja, pemahaman ibadah disini
adalah ibadah secara integral.Bukan
hanya ibadah ritual saja, tetapi ibadah secara kesuluruhan.Artinya semua aspek
kehidupan yang kita jalani harus dalam rangka ibadah.
Jika ibadah sudah menjadi motivasi
hidup kita, inilah yang perlu kita lakukan:
Pertama:Jadikan,
semua yang kita lakukan saat ini menjadi bernilai ibadah. Tapi hati-hati, ada berbagai
tindakan yang tidak bisa diubah menjadi ibadah yaitu tindakan yang nyata-nyata
perbuatan maksiat.Untuk tindakan maksiat, harus dihentikan dan diganti dengan
ibadah. Untuk mengganti tindakan “biasa” menjadi tindakan ibadah ialah dengan
dua cara:
- Niatkan sebagai ibadah
- Lakukan dengan cara yang sesuai syariat
Kedua: Ketahui apa saja ibadah yang harus
kita lakukan dan lakukanlah sebisa mungkin. Ketahuilah apa yang dilarang dan
jangan lakukan.
97.MOTIVASI
SISWA
Motivasi berasal dari kata motif, di artikan
sebagai daya upaya yang
mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu.Jadi motivasi dapat di artikan
sebagai daya yang telah menjadi aktif.motif menjadi aktif pada saat tertentu,
terutama bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat dirasakan atau
mendesak.
Istilah motif (motive) dan motivasi pada mulanya menjadi topik dalam
psikologi yang kemudian meluas ke bidang-bidang lain seperti dalam bidang
pendidikan dan manajemen.
Motif (motive) berasal dari akar kata bahasa latin “ movere “, yang
kemudian menjadi “motion“, yang artinya gerak atau dorongan untuk
bergerak. Jadi motivasi adalah pemberian atau penimbulan motif atau hal menjadi motif.Tegasnya, motivasi adalah motif atau hal yang sudah menjadi
aktif pada saat tertentu, terutama bila kebutuhan untuk mencapai tujuan
terasa sangat mendesak.
Kata “motif”, di artikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang
untuk melakukan sesuatu.Motif dapat di katakan sebagai daya penggerak dari
dalam dan di dalam subjek untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi
mencapai suatu tujuan. Bahkan motif dapat di artikan suatu kondisi intern
(kesiapsiagaan). Berawal dari kata “motif” itu, maka motivasi dapat di artikan
sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif.Motif menjadi aktif pada
saat-saat tertentu, terutama bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat di
rasakan/mendesak.
James O. Whittaker memberikan pengertian secara umum mengenai
penggunaan istilah “motivation” di bidang psikologi.Ia mengatakan bahwa
mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu.Jadi motivasi dapat di artikan
sebagai daya yang telah menjadi aktif.motif menjadi aktif pada saat tertentu,
terutama bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat dirasakan atau
mendesak.
Istilah motif (motive) dan motivasi pada mulanya menjadi topik dalam
psikologi yang kemudian meluas ke bidang-bidang lain seperti dalam bidang
pendidikan dan manajemen.
Motif (motive) berasal dari akar kata bahasa latin “ movere “, yang
kemudian menjadi “motion“, yang artinya gerak atau dorongan untuk
bergerak. Jadi motivasi adalah pemberian atau penimbulan motif atau hal menjadi motif.Tegasnya, motivasi adalah motif atau hal yang sudah menjadi
aktif pada saat tertentu, terutama bila kebutuhan untuk mencapai tujuan
terasa sangat mendesak.
Kata “motif”, di artikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang
untuk melakukan sesuatu.Motif dapat di katakan sebagai daya penggerak dari
dalam dan di dalam subjek untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi
mencapai suatu tujuan. Bahkan motif dapat di artikan suatu kondisi intern
(kesiapsiagaan). Berawal dari kata “motif” itu, maka motivasi dapat di artikan
sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif.Motif menjadi aktif pada
saat-saat tertentu, terutama bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat di
rasakan/mendesak.
James O. Whittaker memberikan pengertian secara umum mengenai
penggunaan istilah “motivation” di bidang psikologi.Ia mengatakan bahwa
motivasi
adalah kondisi-kondisi atau keadaan yang mengaktifkan atau
memberi dorongan kepada makhluk untuk bertingkah laku mencapai tujuan
yang di timbulkan oleh motivasi tersebut.
Thorndike yang terkenai dengan pandangannya tentang belajar sebagai
proses “trial and error” itu dimulai dengan adanya beberapa motif yang
mendorong keaktifan. Dengan demikian, untuk mengaktifkan anak dalam belajar di perlukan motivasi.Ia menekankan pentingnya motivasi di dalam
belajar.
Sama halnya dengan Thorndike, menurut Ghuthrie motivasi hanyalah
menimbulkan variasi respons pada individu, dan bila di hubungkan dengan
hasil belajar, motivasi tersebut bukan instrumental dalam belajar.
Morgan menjelaskan istilah motivasi dalam hubungannya dengan
psikologi pada umumnya. Menurut Morgan, motivasi bertalian dengan 3 hal
yang sekaligus merupakan aspek-aspek dari motivasi. Ketiga hal tersebut
ialah : keadaan yang mendorong tingkah laku (motivating states), tingkah
laku yang di dorong oleh keadaan tersebut (motivated behavior), dan tujuan
dari tingakah laku tersebut (goals or ends of such behavior). Motivasi terjadi
dengan siklus antara motif, tingkah laku instrumental dan tujuan
memberi dorongan kepada makhluk untuk bertingkah laku mencapai tujuan
yang di timbulkan oleh motivasi tersebut.
Thorndike yang terkenai dengan pandangannya tentang belajar sebagai
proses “trial and error” itu dimulai dengan adanya beberapa motif yang
mendorong keaktifan. Dengan demikian, untuk mengaktifkan anak dalam belajar di perlukan motivasi.Ia menekankan pentingnya motivasi di dalam
belajar.
Sama halnya dengan Thorndike, menurut Ghuthrie motivasi hanyalah
menimbulkan variasi respons pada individu, dan bila di hubungkan dengan
hasil belajar, motivasi tersebut bukan instrumental dalam belajar.
Morgan menjelaskan istilah motivasi dalam hubungannya dengan
psikologi pada umumnya. Menurut Morgan, motivasi bertalian dengan 3 hal
yang sekaligus merupakan aspek-aspek dari motivasi. Ketiga hal tersebut
ialah : keadaan yang mendorong tingkah laku (motivating states), tingkah
laku yang di dorong oleh keadaan tersebut (motivated behavior), dan tujuan
dari tingakah laku tersebut (goals or ends of such behavior). Motivasi terjadi
dengan siklus antara motif, tingkah laku instrumental dan tujuan
98.MOTIVASI
INTRINSIK
Yang dimaksud dengan motivasi instrinsik adalah
motif-motifyang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari
luar,karena dalam diri individu sudah ada dorongan untuk melakukansesuatu.
yaitu bahwa suatu aktivitas/kegiatan belajar di mulai danditeruskan berdasarkan
penghayatan suatu kebutuhan dan doronganyang secara mutlak berkaitan dengan
aktivitas belajar itu.Motivasi itu instrinsik bila tujuannya inheren dengan
situasibelajar dan bertemu dengan kebutuhan dan tujuan anak didik
untukmenguasai nilai-nilai yang terkandung di dalam pelajaran itu.
Anakdidik termotivasi untuk belajar semata-mata untuk
menguasai nilai- nilaiyang terkandung dalam bahan pelajaran, bukan karena
keinginan lain seperti ingin mendapat pujian, nilai yang tinggi, atau hadiah
dansebagainya.Bila seseorang telah memiliki motivasi instrinsik dalam
dirinyamaka ia secara sadar akan melakukan suatu kegiatan yang tidakmemerlukan
motivasi dari luar dirinya.
Dalam aktivitas belajar motivasiinstrinsik sangat
diperlukan, terutama belajar sendiri.Seseorang yangtidak memiliki motivasi
instrinsik sulit sekali melakukan aktivitasbelajar secara
terus-menerus.Seseorang yang memiliki motivasiinstrinsik selalu ingin maju
dalam belajar. Keinginan itu dilatarbelakangioleh pemikiran yang positif, b a h
w a s e m u a m a t a p e l a j ar a n y a n g di p e l a j a r i s ek a r a n
g a k a n d i b u t uh k a n dan sangat berguna kini dan dimasa mendatang.
99.MOTIVASI
EKSTRINSIK
Motivasi ekstrinsik adalah kebalikan dari motivasi
instrinsik.Motivasi ekstrinsik adalah motif- motif yang aktif dan berfungsi
karenaadanya perangsang dari luar, yaitu suatu aktivitas belajar dimulai
danditeruskan, berdasarkan kebutuhan dan dorongan yang tidak secaramutlak
berkaitan dengan aktifitas belajar sendiri. Misalnya, siswa rajinbelajar untuk
memperoleh hadiah yang dijanjikan kepadanya, atau anaktekun belajar untuk
menghindari hukuman yang diancamkan kepadanya Motivasi belajar dikatakan
ekstrinsik bila anak didikmenempatkan tujuan belajarnya di luar faktor- faktor
situasi belajar(resides in some factors outside the learning situation). Anak
didikbelajar karena hendak mencapai tujuan yang terletak di luar hal
yangdipelajarinya.
Motivasi ekstrinsik bukan berarti motivasi yang tidak
diperlukandan tidak baik dalam pendidikan.Motivasi ekstrinsik diperlukan
agaranak didik termotivasi untuk belajar.Guru yang berhasil mengajaradalah guru
guru yang pandai membangkitkan minat anak didik dalambelajar, dengan
memanfaatkan motivasi ekstrinsik dalam berbagaibentuknya.Motivasi ekstrinsik
sering digunakan karena bahan pelajarankurang menarik perha tian anak didik
atau karena sikap tertentu padaguru atau orang tua. Yang tergolong bentuk
motivasi belajar ekstrinsikantara lain:1) Belajar demi memenuhi kewajiban2)
Belajar demi menghindari hukuman yang diancamkan3) Belajar demi memperoleh
hadiah material yang dijanjikan4) Belajar demi meningkatkan gengsi sosial5)
Belajar demi memperoleh pujian dari orang lain, misalnya guru danorang tua 6) B
e l a j a r d e m i t u n t utan jabatan yang ingin dipegang atau demimemenuhi
persyaratan kenaikan jenjang
100.MOTIVASI KONSUMEN
Motivasi
merupakan tenaga penggerak dalam diri individu yang mendorong mereka untuk
bertindak.Tenaga penggerak ini ditimbulkan oleh tekanan keadaan tertekan yang
tidak menyenangkan yang muncul sebagai akibat dari kebutuhan yang tidak
terpenuhi.
Semua individu mempunyai kebutuhan, hasrat, dan keinginan. Dorongan bawah sadar individu untuk mengurangi tekanan yang ditimbulkan oleh kebutuhan menghasilkan perilaku yang diharapkannya akan memenuhi kebutuhan sehingga akan menimbulkan keadaan yang lebih menyenangkan dalam dirinya.
NEEDS (KEBUTUHAN)
Setiap orang mempunyai berbagai kebutuhan, diantaranya adalah:
Semua individu mempunyai kebutuhan, hasrat, dan keinginan. Dorongan bawah sadar individu untuk mengurangi tekanan yang ditimbulkan oleh kebutuhan menghasilkan perilaku yang diharapkannya akan memenuhi kebutuhan sehingga akan menimbulkan keadaan yang lebih menyenangkan dalam dirinya.
NEEDS (KEBUTUHAN)
Setiap orang mempunyai berbagai kebutuhan, diantaranya adalah:
- Kebutuhan dasar (innate needs) yaitu kebutuhan yang dibawa sejak individu lahir dan bersifat fisiologis (biogenis), meliputi semua factor yang dibutuhkan untuk menopang kehidupan fisik (makanan, air, pakaian, perumahan, seks). Kebutuhan biogenis dianggap sebagai kebutuhan primer, karena semua itu dibutuhkan untuk meneruskan kehidupan biologis.
- Kebutuhan perolehan (acquired needs) adalah kebutuhan yang dikembangkan individu sesudah lahir (yang dipelajari sebagai jawaban terhadap kebudayaan atau lingkungan) terutama bersifat psikologis (psikogenis), meliputi cinta, penerimaan, penghargaan, dan pemenuhan diri. Kebutuhan perolehan biasa dianggap sebagai kebutuhan sekunder. Kebutuhan-kebutuhan ini merupakan akibat dari keadaan psikologis subyektif individu dan dari berbagai hubungan dengan orang lain.
GOALS (SASARAN)
Sasaran adalah hasil yang diinginkan dari perilaku yang didorong oleh motivasi. Sasaran umum yaitu kelas atau kategori sasaran umum yang dipandang konsumen sebagai cara untuk memenuhi kebutuhan. Analisis sasaran hasil (means and analysis) merupakan cara lain untuk meninjau paradigma sasaran kebutuhan. Beberapa individu menetapkan hasil yang diingini atas dasar nilai-nilai pribadi dan memilih sarana (perilaku) yang dipercaya dapat membantu mencapai sasaran yang diinginkan.
INTERDEPENDENCE OF NEEDS AND GOALS
Kebutuhan dan sasaran saling tergantung, tidak ada yang bisa eksis tanpa lainnya.Tetapi, kesadaran orang terhadap sasarannya sering tidak sebesar kesadaran orang itu terhadap kebutuhannya. Misalnya, seorang mahasiswa tidak menyadari kebutuhannya akan prestasi tetapi ia mungkin berjuang untuk mendapatkan nilai A.
POSITIVE AND NEGATIVE MOTIVATION
Positive motivation merupakan kebutuhan, keinginan, atau hasrat.Negative motivation merupakan rasa takut atau keengganan. Kekuatan motivasi positif dan negative terlihat sangant berbeda dari sudut kegiatan fisik (terkadang bersifat emosional), akan tetapi keduanya pada dasarnya sama yaitu bermanfaat untuk memulai dan menunjang perilaku manusia. karena alasan ini kedua jenis motivasi sering disebut sebagai kebutuhan.
Sasaran juga dapat positif atau negative.Sasaran positif adalah menjadi arah bagi perilaku, sehingga sering disebut obyek yang didekati.Sasaran negative adalah sasaran yang dihindari oleh perilaku dan disebut obyek yang dijauhi.
RATIONAL VERSUS EMOTIONAL MOTIVES
Sasaran adalah hasil yang diinginkan dari perilaku yang didorong oleh motivasi. Sasaran umum yaitu kelas atau kategori sasaran umum yang dipandang konsumen sebagai cara untuk memenuhi kebutuhan. Analisis sasaran hasil (means and analysis) merupakan cara lain untuk meninjau paradigma sasaran kebutuhan. Beberapa individu menetapkan hasil yang diingini atas dasar nilai-nilai pribadi dan memilih sarana (perilaku) yang dipercaya dapat membantu mencapai sasaran yang diinginkan.
INTERDEPENDENCE OF NEEDS AND GOALS
Kebutuhan dan sasaran saling tergantung, tidak ada yang bisa eksis tanpa lainnya.Tetapi, kesadaran orang terhadap sasarannya sering tidak sebesar kesadaran orang itu terhadap kebutuhannya. Misalnya, seorang mahasiswa tidak menyadari kebutuhannya akan prestasi tetapi ia mungkin berjuang untuk mendapatkan nilai A.
POSITIVE AND NEGATIVE MOTIVATION
Positive motivation merupakan kebutuhan, keinginan, atau hasrat.Negative motivation merupakan rasa takut atau keengganan. Kekuatan motivasi positif dan negative terlihat sangant berbeda dari sudut kegiatan fisik (terkadang bersifat emosional), akan tetapi keduanya pada dasarnya sama yaitu bermanfaat untuk memulai dan menunjang perilaku manusia. karena alasan ini kedua jenis motivasi sering disebut sebagai kebutuhan.
Sasaran juga dapat positif atau negative.Sasaran positif adalah menjadi arah bagi perilaku, sehingga sering disebut obyek yang didekati.Sasaran negative adalah sasaran yang dihindari oleh perilaku dan disebut obyek yang dijauhi.
RATIONAL VERSUS EMOTIONAL MOTIVES
- Rational Motives, menyatakan bahwa para konsumen memilih sasaran didasarkan pada kriteria yang obyektif, artinya konsumen secara teliti mempertimbangkan semua alternative dan memilih alternative yang memberikan manfaat terbesar, seperti ukuran, berat, harga, dsb.
- Emotional Motives, mengandung arti bahwa pemilihan sasarannya menurut kriteria pribadi atau subyektif. Contoh, kebanggaan, ketakutan, kasih saying, dsb.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar