94.MOTIVASI
KERJA
·
1. Motivasi Kerja (Y1)
·
Motivasi Kerja adalah suatu dorongan dalam diri seseorang untuk
melakukan atau mengerjakan suatu tugas atau kegiatan dengan sebaik – baiknya
agar mencapai prestasi yang tinggi. Indikator dalam penelitian ini yaitu:
a.
Kebutuhan Eksistensi (Existence Needs) (Y1.1)
- Terpenuhinya k ebutuhan akan sandang/pangan .
- Terwujudnya rasa aman/nyaman dalam bekerja .
- Adanya perlindungan apabila terjadi kecelakaan kerja
b. Kebutuhan Keterkaitan (Relatedness Needs) (Y1.2)
- Adanya h ubungan kerja sama yang baik antara pimpinan dengan bawahan dalam menjalankan tugas .
- Adanya h ubungan kerja sama yang baik antara teman sekerja dalam tugas .
c.
Kebutuhan Pertumbuhan (Growth Needs) (Y1.3)
- Adanya kesempatan memberikan masukan untuk kemajuan organisasi .
- Penghargaan yang layak atas kinerja .
2.
Kinerja (Y2)
Kinerja
ialah sejumlah aktivitas fisik dan mental yang dilakukan pegawai untuk
mengerjakan pekerjaannya hingga optimal atau prestasi yang dicapai pegawai
Badan Pertanahan Provinsi Sulawesi Tenggara dengan hasil yang lebih meningkat
daripada prestasi sebelumnya.( Elisabet Siahaan;2007).Miner (1988) dalam Natsir
(2003 : 48), Martoyo (2000:97). Indikator yang digunakan untuk mengukur
variabel ini adalah :
a.
Kualitas kerja (Y2.1)
yaitu penilaian responden terhadap sejauh mana proses atau hasil peleksanaan
tugas/pekerjaan yang diberikan mendekati tujuan/target yang telah ditentukan
dilihat dari sisi ketelitian kerja, kerapian kerja, keterampilan dan kecakapan
kerja..
Adapaun
item pertanyaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
- Mempunyai ketelitian dalam bekerja sehingga tingkat kesalahan rendah.
- Hasil dari pekerjaan yang dilakukan pegawai dengan mutu terbaik.
b.
Kuantitas kerja (Y2.2)
penilaian responden terhadap sejauh mana proses atau hasil peleksanaan
tugas/pekerjaan yang diberikan mendekati tujuan/target yang telah ditentukan
dilihat dari sisi jumlah yang dihasilkan dalam melaksanakan pekerjaan. Adapaun
item pertanyaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
- Jumlah pekerjaan rutin yang diselesaikan berdasarkan target.
- Jumlah pekerjaan tambahan yang diselesaikan berdasarkan target.
c.
Kemampuan kerja (Y2.3)adalahpenilaian
responden dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi, kemampuan untuk kerja sama
serta kemampuan untuk menghadapi tantangan dalam tugas yang diemban. Adapun
item pertanyaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
- Adanya pemahaman yang baik dan benar serta kepandaian, keahlian dan keterampilan melaksanakan pekerjaan yang sesuai dengan tugas pokok d an fungsi.
- Kecepatan dan ketepatan dalam melaksanakan pekerjaan yang disertai dengan kemampuan menghadirkan alternatif solusi dalam menyelesaikan permasalahan pekerjaan.
d.
Tanggung jawab (Y2.4)adalah peneilaian responden terhadap
kesiapan/kesanggupan dalam melaksanakan pekerjaan/tugas dan tanggung jawab.
Adapun item pertanyaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
- Pegawai melaksanakan pekerjaan sesuai dengan wewenang dan tanggungjawab dalam tugas pokok dan fungsinya.
- Beban kerja yang diberikan organisasi telah sesuai dengan kemampuan kerja pegawai.
95. MOTIVASI BELAJAR
DefinisiMotivasi belajar
Motivasi menjadi sesuatu hal yang sangat penting tatkala
kita akan melakukan sesuatu. Ada beberapa Definisimotivasi belajar yang
dikemukakan oleh para ahli, Definisimotivasi tersebut adalah:
1.Motivasi
merupakan keseluruhan daya penggerak di dalam diri sesorang yang menimbulkan,
memberikan arah dan memberi kekuatan, sehingga tujuan yang diinginkan dapat
tercapai.
2.Definisimotivasi belajar yang
dikemukakan Davis (dalam Andayani, 2006: 25): ”Motive or
motivation refers to an internal state resulting from a need which incites
behaviour, usually directed towarked fulfilling the need.”
Pendapat
tersebut dapat dimaknai bahwa motivasi merupakan sesuatu yang berasal dari
dalam diri seseorang yang muncul dalam rangka memenuhi kebutuhannya.
3.Definisimotivasi
belajar yang dikemukakan Nasution (1993: 08) yang menya-takan: Motivasi
adalah kondisi psikologis sesorang untuk melakukan sesuatu.
4.Definisimotivasi belajar yang
dikemukakan Sardiman (2007: 75):
Keseluruhan daya dan penggerak psikis
di dalam diri seseorang yang menimbulkan kegiatan belajar, menjamin
kelangsungan belajar dan memberi arah pada kegiatan belajar demi mencapai
tujuan.
5. Definisimotivasi belajar yang
dikemukakan Winkel (1983: 27) menyatakan: Motivasi belajar
merupakan faktor psikis, yang bersifat nonintelektual yang berperan dalam hal
gairah belajar. Siswa yang bermotivasi kuat akan mempunyai banyak energi untuk
melakukan kegiatan.
96.
MOTIVASI HIDUP
Motivasi hidup mempengaruhi hidup Anda.
Banyak orang yang masih belum memahami apa yang menjadi motivasi hidup atau
baru memahami sebagian dari motivasi hidup sebenarnya. Pemahaman yang kurang
atau parsial tentu akan mempengaruhi kualitas kehidupan kita.
Apa definisi motivasi hidup? Kita lihat dulu definisi motivasi.Motivasi pada
dasarnya adalah alasan atau dorongan untuk bertindak.Maka motivasi hidup
bisa diartikan alasan atau dorongan untuk hidup. Dari sini akan membawa kepada
sebuah pertanyaan besar, mengapa kita
hidup? Mengapa kita ada di dunia ini?Siapa saya?Banyak orang yang
berusaha untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ini. Namun mereka tidak akan
menemukan jawabannya atau menemukan jawaban yang salah selama mereka mencari
dari sumber yang salah.
Seharusnya, jika kita bertanya mengapa kita hidup, kita harus bertanya kepada Yang Menghidupkan kita. Tiada lain adalah Allah SWT. Dan, Allah SWT sudah menjawab pertanyaan kita ini dan dituliskan dalam kitab suci kita Al Qur’an.
Seharusnya, jika kita bertanya mengapa kita hidup, kita harus bertanya kepada Yang Menghidupkan kita. Tiada lain adalah Allah SWT. Dan, Allah SWT sudah menjawab pertanyaan kita ini dan dituliskan dalam kitab suci kita Al Qur’an.
Jadi
ibadahlah yang menjadi motivasi hidup sejati kita. Hidup kita tiada lain hanya untuk
beribadah kepada Allah. Segala gerak gerik kita, pemikiran kita, dan ucapan
kita harus dalam rangka beribadah kepada Allah.
Tentu saja, pemahaman ibadah disini
adalah ibadah secara integral.Bukan
hanya ibadah ritual saja, tetapi ibadah secara kesuluruhan.Artinya semua aspek
kehidupan yang kita jalani harus dalam rangka ibadah.
Jika ibadah sudah menjadi motivasi
hidup kita, inilah yang perlu kita lakukan:
Pertama:Jadikan,
semua yang kita lakukan saat ini menjadi bernilai ibadah. Tapi hati-hati, ada berbagai
tindakan yang tidak bisa diubah menjadi ibadah yaitu tindakan yang nyata-nyata
perbuatan maksiat.Untuk tindakan maksiat, harus dihentikan dan diganti dengan
ibadah. Untuk mengganti tindakan “biasa” menjadi tindakan ibadah ialah dengan
dua cara:
- Niatkan sebagai ibadah
- Lakukan dengan cara yang sesuai syariat
Kedua: Ketahui apa saja ibadah yang harus
kita lakukan dan lakukanlah sebisa mungkin. Ketahuilah apa yang dilarang dan
jangan lakukan.
97.MOTIVASI
SISWA
Motivasi berasal dari kata motif, di artikan
sebagai daya upaya yang
mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu.Jadi motivasi dapat di artikan
sebagai daya yang telah menjadi aktif.motif menjadi aktif pada saat tertentu,
terutama bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat dirasakan atau
mendesak.
Istilah motif (motive) dan motivasi pada mulanya menjadi topik dalam
psikologi yang kemudian meluas ke bidang-bidang lain seperti dalam bidang
pendidikan dan manajemen.
Motif (motive) berasal dari akar kata bahasa latin “ movere “, yang
kemudian menjadi “motion“, yang artinya gerak atau dorongan untuk
bergerak. Jadi motivasi adalah pemberian atau penimbulan motif atau hal menjadi motif.Tegasnya, motivasi adalah motif atau hal yang sudah menjadi
aktif pada saat tertentu, terutama bila kebutuhan untuk mencapai tujuan
terasa sangat mendesak.
Kata “motif”, di artikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang
untuk melakukan sesuatu.Motif dapat di katakan sebagai daya penggerak dari
dalam dan di dalam subjek untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi
mencapai suatu tujuan. Bahkan motif dapat di artikan suatu kondisi intern
(kesiapsiagaan). Berawal dari kata “motif” itu, maka motivasi dapat di artikan
sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif.Motif menjadi aktif pada
saat-saat tertentu, terutama bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat di
rasakan/mendesak.
James O. Whittaker memberikan pengertian secara umum mengenai
penggunaan istilah “motivation” di bidang psikologi.Ia mengatakan bahwa
mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu.Jadi motivasi dapat di artikan
sebagai daya yang telah menjadi aktif.motif menjadi aktif pada saat tertentu,
terutama bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat dirasakan atau
mendesak.
Istilah motif (motive) dan motivasi pada mulanya menjadi topik dalam
psikologi yang kemudian meluas ke bidang-bidang lain seperti dalam bidang
pendidikan dan manajemen.
Motif (motive) berasal dari akar kata bahasa latin “ movere “, yang
kemudian menjadi “motion“, yang artinya gerak atau dorongan untuk
bergerak. Jadi motivasi adalah pemberian atau penimbulan motif atau hal menjadi motif.Tegasnya, motivasi adalah motif atau hal yang sudah menjadi
aktif pada saat tertentu, terutama bila kebutuhan untuk mencapai tujuan
terasa sangat mendesak.
Kata “motif”, di artikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang
untuk melakukan sesuatu.Motif dapat di katakan sebagai daya penggerak dari
dalam dan di dalam subjek untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi
mencapai suatu tujuan. Bahkan motif dapat di artikan suatu kondisi intern
(kesiapsiagaan). Berawal dari kata “motif” itu, maka motivasi dapat di artikan
sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif.Motif menjadi aktif pada
saat-saat tertentu, terutama bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat di
rasakan/mendesak.
James O. Whittaker memberikan pengertian secara umum mengenai
penggunaan istilah “motivation” di bidang psikologi.Ia mengatakan bahwa
motivasi
adalah kondisi-kondisi atau keadaan yang mengaktifkan atau
memberi dorongan kepada makhluk untuk bertingkah laku mencapai tujuan
yang di timbulkan oleh motivasi tersebut.
Thorndike yang terkenai dengan pandangannya tentang belajar sebagai
proses “trial and error” itu dimulai dengan adanya beberapa motif yang
mendorong keaktifan. Dengan demikian, untuk mengaktifkan anak dalam belajar di perlukan motivasi.Ia menekankan pentingnya motivasi di dalam
belajar.
Sama halnya dengan Thorndike, menurut Ghuthrie motivasi hanyalah
menimbulkan variasi respons pada individu, dan bila di hubungkan dengan
hasil belajar, motivasi tersebut bukan instrumental dalam belajar.
Morgan menjelaskan istilah motivasi dalam hubungannya dengan
psikologi pada umumnya. Menurut Morgan, motivasi bertalian dengan 3 hal
yang sekaligus merupakan aspek-aspek dari motivasi. Ketiga hal tersebut
ialah : keadaan yang mendorong tingkah laku (motivating states), tingkah
laku yang di dorong oleh keadaan tersebut (motivated behavior), dan tujuan
dari tingakah laku tersebut (goals or ends of such behavior). Motivasi terjadi
dengan siklus antara motif, tingkah laku instrumental dan tujuan
memberi dorongan kepada makhluk untuk bertingkah laku mencapai tujuan
yang di timbulkan oleh motivasi tersebut.
Thorndike yang terkenai dengan pandangannya tentang belajar sebagai
proses “trial and error” itu dimulai dengan adanya beberapa motif yang
mendorong keaktifan. Dengan demikian, untuk mengaktifkan anak dalam belajar di perlukan motivasi.Ia menekankan pentingnya motivasi di dalam
belajar.
Sama halnya dengan Thorndike, menurut Ghuthrie motivasi hanyalah
menimbulkan variasi respons pada individu, dan bila di hubungkan dengan
hasil belajar, motivasi tersebut bukan instrumental dalam belajar.
Morgan menjelaskan istilah motivasi dalam hubungannya dengan
psikologi pada umumnya. Menurut Morgan, motivasi bertalian dengan 3 hal
yang sekaligus merupakan aspek-aspek dari motivasi. Ketiga hal tersebut
ialah : keadaan yang mendorong tingkah laku (motivating states), tingkah
laku yang di dorong oleh keadaan tersebut (motivated behavior), dan tujuan
dari tingakah laku tersebut (goals or ends of such behavior). Motivasi terjadi
dengan siklus antara motif, tingkah laku instrumental dan tujuan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar