56. PENGORGANISASIAN PERKANTORAN
1. Pengorganisian terhadap office service
Dalam pengertianya yang umum organisasi adalah setiap sistem
kerjasama yang dijalankan oleh sekelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu
apa pun.
Organisasi adalah
juga sistem. Sistem yang berupa organisasi ini terdiri dari 3 unsur yang saling
berhubungan , yaitu sekelompok orang , kerjasama, dan tujuan tertentu. Setiap
organisasi tersusun dari kelompok orang. Orang-orang ini melakukan kerjasama,
dan kerjasama itu dimaksudkan untuk mencapai tujuan tertentu yang mereka
setujui bersama.
Kerjasama di antara orang-orang dlam organisasi menyangkut beberapa segi
lainnya di sampingnya bidang kerja. Untuk dapat bekerjasama orang-orang itu harus
dapat berkomunikasi satu sama lain. Chester Bernard menaruh ‘
communication’ sebagi unsur yang pertama dari segenap organisasi. Selanjutnya
agar tujuan organisasi tercapai dengan sebaik-baiknya, maka dalam
pelaksanaan kerjasama itu harus ada koordinasi, yaitu kontak dan
keselarasan di antara orang-orang maupun kegiatan –kegiatanya sehingga
semuanya berlangsung secara tertib dan seirama kearah tercapainya organisasi.
Dengan adanya koordinasi dapatlah dihindarkan adanya kekacauan , percekcokan
, kekembaran kerja , atau kekosongan kegiatan.
Agar suatu organisasi
dapat benar-benar mencapai tujuannya secara penuh , maka tataraga organisasi
itu harus memenuhi 2 syarat, yaitu efisiensi dan sehat. Tataraga organisasi
yang efisien berarti bahwa organisasi itu memiliki susunan yang logis dan bebas
dari sumber-sumber pergesekan sehingga segenap perbandingan yang terbaik antara
usaha sengan hasil kerjanya.
Setiap organisasi
dibentuk tentulah karena adanya tujuan tertentu yang ingin dicapai . Tujuan ini
menentukan macam-macam dan luasnya pekerjaan yang harus dilaksanakan . Segenap
pekerjaan itu dengan penertiban akan menjadi berbagai fungsi. Suatu
fungsi adalah sekelompok aktivitas atau pekerjaan yang tergolong pada
jenis yang sama berdasarkan sifatnya, pelaksanaanya, ataupun karena merupakan
suatu urutan atau secara praktis saling tergantung satu sama lain.
Demikianlah tujuan
organisasi dengan tahap kelanjutanya di atas merupakan serangkaian
ketergantungan yang untuk lebih jelasnya dapat digambarkan sebagai berikut
:
Tujuan →
Pekerjaan →Fungsi →Tugas → Pelimpahan Wewenang → Permintaan
Tanggung Jawab → Kewajiban Bertanggung Jawab.
Tangung jawab terakhir mengenai
penunaian secara sepatutnya dari seluruh tugas yang berarti tercapainya tujuan
organisasi berada di atas pundak pihak pimpinan. Jadi, pemimpin organisasi
bertanggung jawab atas tercapainya tujuan organisasinya.
→Glenn W, Howard dan Edward Masonbrink (Administration of Physical Education, 1963) mencatat bahwa kantor
sebagai pusat aktivitas administrasi dapat berfungsi sebagai suatu :
- ruang studi
dan kerja (a work and study room ),
- suatu ruang
konperensi ( aconference room ) ,
- suatu ruang
perundingan ( a negotiating room ),
- suatu pusat
informasi ( an information center),
- suatu pusat
pelayanan ( a service center ),
- suatu ruang
warkat ( a room of records),
- suatu ruang
penerima tamu ( a reception room),
- dan
seringkali semata-mata sebagai suatu lambang status ( a symbol of status).
Sebagai contoh sebuah perusahaan
dapt mempunyai struktur organisasi yang dapt digambrkan sebagai berikut :
PUCUK
PIMPINAN
①Bagian Produksi
②Bagian Marketing
③Bagian Accounting
④Unit OfficeManager
Dengan demikian , dalam praktek
perusahaan wewenang koordinasi dan tugas pelayanan office manager itu dapat
digambarkan demikian :
PUCUK
PIMPINAN
①Bagian
Produksi - kantor pabrik A & kantor pabrik B
②Bagian
Marketing - kantor penjualan
③Bagian
Accounting - kantor keuangan
④Unit Office
Manager - juru- juru tata usaha
→Berhubungan dengan pelayanan
perkantoran yg tidak hanya berjalan dalam lingkungan kantor tidak hanya
seseorang office manager saja , melainkan menjangkau sampai seluruh unit-unit
lainnya dalam organisasi, maka pengorganisasian perlu mengikuti asaz-asaz
petunjuk dari simmons yg berikut :
a.
Pola atau tataraga organisasi bagi sesuatu kantor bergantung pada
besarnya kantor itu.
b.
Sesuai dengan kecenderungan organisasi yg mungkin terus berkembang dari waktu
ke waktu ( misalnya sebuah perusahaan yg selalu meningkat hasil penjualanya ).
c.
Pengorganisasian terhadap sesuatu kantor harus direncanakan dari bawah, yaitu
para juru tatausaha menuju ke atas.
d.
Bilamana sesuatu kantor telah berkembang cukup besar, perlu diadakan para
pemimpin kelompok kerja( group leader) yg bertindak sebagai pembantu pelaksana
meupun sebagi pengawas.
e.
Rentangan control dariseseorang yg telah pengawas terhadap pegawai bawahan dala
sesuatu kantor hendaknya berkisar pada 6 orangsesuai dengan sederhana atau
rumitnya pekerjaan.
f.
Dalam setiap kantor yg telah cukup berkembang, tingkat jenjang organisasi yg
diciptakan hendaknya tidak lebih daripada 2 tingkat.
g.
Dalam sesuatu kantor perlu diangkat wakil manager untuk memikul tugas
bilamana manager tidak dapat menghadiri pertemuan lainnya.
→Mengenai pola pembagian kerja di antara para pegawai dalam bidang
tatausaha , pada umumnya menurut C. L
Littlefield dan R. M . Peterson ( Modern Office Management, 1956)
dikenal dengan 2 macam rencana :
1.Rencana Urutan (serial plan)
2.Rencana Sejajar (Paraflel Plan)
2)Sentralisasi
Dan Spesialisasi Pekerjaan Perkantoran
Dalam hubunganya dengan organisasi
keseluruhanya maka pengorganisasian tatausaha dapat memakai asas pemusatan (sentralisasi) atau asas pemencaran (desentralisasi).
a) Asas Pemusatan
Dengan asas ini semua kerja perkantoran
dalam organisasi yg bersangkutan dibebankan dan dilaksanakan oleh sebuah satuan
organisasi yg berdiri sendiri di samping satuan-satuan organisasi yg memikul
pekerjaan-pekerjaan operatif.
b) Asas Pemencaran
Berdasarkan asas ini masing-masing
satuan organisasi dalam seluruh organisasi di samping melaksanakan tugas-tugas
induknya juga melakukan semua kerja ketatausahaan yg terdapat dalam
lingkunganya sendiri.
→Untuk dijadikan pedoman
dalam menerapkan kedua asas itu pada setiap organisasi kantor,
kepustakaan dan praktek administrasi perkantoran di luar negri umumnya
menetapkan pengertian tentang fungsi-fungsi pelayanan yg bersifat pusat (
central service functions). Fungsi-fungsi ini kemudian dilembagakan
menjadi central service units (satuan-satuan pelayanan pusat). Menurut Littlefield dan
Peterson, segi-segi tatausaha yg seringkali dibentuk menjadi satuan
pelayanan pusat itu ialah aktivitas-aktivitas:
-mail (pengiriman surat-surat)
-files ( pemeliharaan berkas-berkas)
-transcription ( tata hubungan)
-duplicating (penggandaan warkat)
-tabulating(pendaftaran)
-reception (penerimaan tamu)
Supplies ( pengadaan material
tatausaha)
-building service (pelayanan yg
menyangkut pergedungan).
Cara pengorganisasian tersebut di atas
merupakan jalan tengah di antara 2 kutub pelaksanaan sentralisasi sepenuhnya
dan desentralisasi seluruhnya dalam bidang tatausaha.
Menurut
Geoffrey Mills dan OliverStandingford (office Organization and Method,
1978), spesialisasi dalam pekerjaan perkantoran hanya boleh dijalankan untuk
mencapai salah satu dari tujuan-tujuan yang berikut :
a.
To separate different skills ( Memisah-mesihkan keterampilan-keterampilan yang
berlainan).
b.
To separate simple from complex tasks (Memisahkan tugas yang sederhana dari
tugas yang rumit).
c.
To use specialized knowledge (Mempergunakan ppengetahuan khusus).
d.
To permit independent checking (Memungkinkan pemeriksaan tersendiri).
e.
To prevent fraud (Mencegah kecurangan).
2) Jabatan Sekretaris dan Unit Sekretaris.
Pegawai tersebut
lazimnya dinamakan sekretaris. Untuk jelasnya kadang-kadang juga disebut
sekretaris pribadi (private secretary) apabila ia menyelenggarakan
surat-menyurat yang bersifat pribadi atau rahasia dari pimpinanya.
Menurut sebuah buku pegangan
singkat yang disiapkan oleh 2 penulis Filiphina, istilah “secretary” diartikan
sebagai:
“an
assistant to a chief who takes dictation, prepares correspondence, receives
visitors, checks or reminds her chief of his official engagements or
appointments and performs many other related duties that increase the
effectiveness of the chief”.
(Seorang pembantu dari seorang kepala
yang menerima pendiktean, menyiapkan surat-menyurat , menerima tamu-tamu ,
memerikasa atau mengingatkan kepalanya mengenai kewajibanya yang resmi atau
perjanjianya dan melakukan banyak kewajiban-kewajiban lainnya yang berhubungan
guna meninggikan efektivitas dari kepala itu.)
Perkataan Inggris “secretary” itu
berasal dari kata Perancis kuno “secretaire”
yang pada giliranya berasal dari bahasa latin, yaitu:
-secretarium/secretaries : artinya a
confidential officer ( seorang pejabat yang dipercaya menyimpan rahasia).
-secret-us : artinya secret (rahasia).
Jadi pada permulaanya sekretaris
adalah seseorang petugas yang diberi kepercayaan untuk menyimpan rahasia.
Akhirnya tugas sekretaris itu
dapat diperluas dengan segi-segi tatausaha lainnya sepertin misalnya memelihara
dokumen-dokumen, menyambung atau menerima telepon, mencatat
perjanjian-perjanjian dari kepalanya, atau menyusun risalah-risalah rapat.
Sebagai sekedar contoh mengenai
sekretaris yang mempunyai peranan sebagai manager dapatlah dikemukakan
jabatan-jabatan yang sebagai berikut:
a)
Sekretaris jenderal pada tingkat internasional.
b)
Secretary di tingkat pemerintahan nasional Amerika Serikat.
c)
Sekretaris pada tingkat lokal.
Pada pokoknya sekretaris adalah satuan organisasi yang melakukan
pekerjaan pelayanan dalam bidang tatausaha. Namun sejalan dengan
kecenderungan pada jabatan sekretaris, tugas-tugas sebuah sekretaris juga
tampak meluas sehingga sering-sering meliputi bidang-bidang kepegawaian ,
keuangan, perbekalan, dan hubungan masyarakat.
→Ciri-ciri yang diperlukan untuk menjadi sebuah sekretaris adalah sebagai
berikut:
-Sincerity
(kesungguhan, yaitu minat yang sungguh-sungguh terhadap pekerjaan, atasan,
perusahaan, dan masa depannya)
-Dedication
(pengabdian, yaitu kesanggupan menyisihkan kepentingan pribadi untuk
urusan kantornya)
-dan Ambition
(cita-cita , yaitu menetapkan suatu tujuan dan hasrat untuk menacapai tujuan
itu).
57. PENGORGANISASIAN MODERN
Teori
organisasi modern mengemukakan bahwa organisasi bukanlah suatu sitem tertutup
yang berkaitan dengan lingkungan yang stabil, tetapi organisasi adalah suatu
system terbuka yang harus, bila ingin mempertahankan kelangsungan hidupnya,
menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan lingkungannya.
Teori
modern adalah multidisiplin dengan sumbangan dari berbagai bidang sisiplin limu
pengetahuan. Interaksi dinamis antar proses-proses, bagian-bagian dan
fungsi-fungsi dalam suatu organisasi, maupun dengan organisasi lain, dan dengan
lingkungan, merupakan inti pembahasan teori modern.
DASAR PEMIKIRAN PENGORGANISASIAN MODERN
Teori
organisasi dan manajemen modern dikembangkan sejak tahun 1950, walaupun
beberapa tulisan telah di buat sebelumnya.
Teori
modern dalam banyak hal mendasar berbeda dengan teori klasik..
Pertama
: teori klasik memusatkan pandangannya pada analisa dan deskripsi organisasi.
Teori
modern, dengan tekanan pada perpaduan dan perancangan, menyediakan pemenuhan
suatu kebutuhan yang menyeluruh.
Kedua
: ilmu pengetahuan klasik telah membicarakan konsep koordinasi, skalar dan
vertical. Teori neoklasik, sebenarnya bukan teori, mengubah teori klasik dengan
menekankan pentingnya aspek perilaku manusia dalam organisasi.
Teori
modern bisa disebut sebagai teori organisasi dan manajemen umum yang memadukan
teori klasik dengan konsep-konsep yang lebih maju.
Teori
modern menyebutkan bahwa kerja suatu organisasi adalah sengat kompleks,
dinamis, multilevel, multidimentional, multivariable, dan probabilistik.
Sebagai
suatu system, organisasi terdiri atas 3 unsur :
(1)
unsure strukturyang bersifat makro (2) unsure proses yang juga bersifat makro
dan (3) unsur prilaku naggota organisasi yang bersifat mikro.
Teori Sistem Umum
Teori
system umum merupakan suatu aspek analisis organisasi yang berusaha untuk
menemukan kaidah-kaidah umum organisasi yang berlaku universal.
Tujuan
teori sistem umum adalah penciptaan suatu ilmu pengetahuan organisasional
universal dengan menggunakan elemen-elemen dan proses-proses umum seluruh
system sebagai titik awal.
58. PENGORGANISASIAN PANITIA
1). BENTUK PENGORGANISASIAN PANITIA
Pengertian dan Karakteristik Organisasi Panitia atau Komite
Istilah panitia sering disamakan dengan istilah komite, komisi, gugus tugas ( task force atau task group ). Telepas dari istilah itu mengandung pengertian yang sama, yaitu sekelompok orang kepada siapa sejumlah persoalan dibeban kan. Jadi yang dimaksud dengan panitia atau komite adalah sekelompok orang yang ditunjuk untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan khusus yang tidak dapat diselesaikan seseorang (pejabat/pimpinan) atau boleh beberapa orang(dewan).
Namun suatu panitia ada bermacam-macam, tergantung dari jenis dan sifat tugas atau kegiatan yang dijalankan. Ada yang mempergunakan nama panitia kerja(panja), panitia khusus(pansus), panitia perumus, panitia penyelesaian perburuhan pusat atau daerah (P4P/P4D), komisi APBN DPR. Ada ula yang mempergunakan nama dari pejabat ketua dari panitia tersebut, misalnya panitia daryatmo. Nama suatu panitia dapat juga diambilkan dari jumlah anggota yang duduk dalam panitia, misalnya panitia 9, karena jumlah anggota yang duduk dalam panitia berjumlah 9 orang.
Nama bukanlah masalah yang prinsip karena mempergunakan nama apapun, tugas panitia adalah untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan khusus yang tidak dapat diselesaikan sendiri oleh seseorang atau beberapa orang yang ada dalam suatu kelompok (dewan).
Wewenang yang dimiliki oleh panitia berbeda-beda. Ada panitia yang mempunyai wewenang untuk mengambil fungsi-fungsi managemen. Ada panitia yang berhak membuat keputusan, tetapi ada pula yang buat keputusan. Ada panitia yang bertugas untuk memberikan rekomendasi kepada pimpinan/manajer. Dapat yang dikatakan bahwa wewenang yang diberikan kepada panitia ada berbagai macam.
Apabila dilihat dari bentuk organisasi, panitia adalah suatu bentuk organisasi staff tertentu tampa memiliki cirri-ciri lain. Panitia juga merupakan kelompok orang-orang yang diberi tugas untuk melaksanakan tindakan administrative yang khusus, dan dalam pelaksanaan nya menunjukkan sebagai staff(staff khusus) atau sebagai executive(executive commite). Berdasarkan wewenang yang diberikan kepada panitia, panitia dapat dibedakan menjadi panitia executive dan panitia staff. Dinamakan panitia executive apabila panitia itu diberi wewenang untuk mengambil keputusan, dan keputusan itu mengikat para bawahan. Hal ini berarti bawahan harus memberikan pertanggung jawaban kepada panitia. Dinamakan panitia staff apabila panitia itu tidak diberi wewenang untuk mengambil keputusan. Dalam hal ini panitia hanya bertindak sebagai pemberi advis saja.
Menurut sifatnya, panitia dapat dibedakan menjadi panitia yang bersifat formal, panitia yang bersifat informal, panitia yang bersifat permanen dan panitia yang bersifat temporer.
Pengertian dan Karakteristik Organisasi Panitia atau Komite
Istilah panitia sering disamakan dengan istilah komite, komisi, gugus tugas ( task force atau task group ). Telepas dari istilah itu mengandung pengertian yang sama, yaitu sekelompok orang kepada siapa sejumlah persoalan dibeban kan. Jadi yang dimaksud dengan panitia atau komite adalah sekelompok orang yang ditunjuk untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan khusus yang tidak dapat diselesaikan seseorang (pejabat/pimpinan) atau boleh beberapa orang(dewan).
Namun suatu panitia ada bermacam-macam, tergantung dari jenis dan sifat tugas atau kegiatan yang dijalankan. Ada yang mempergunakan nama panitia kerja(panja), panitia khusus(pansus), panitia perumus, panitia penyelesaian perburuhan pusat atau daerah (P4P/P4D), komisi APBN DPR. Ada ula yang mempergunakan nama dari pejabat ketua dari panitia tersebut, misalnya panitia daryatmo. Nama suatu panitia dapat juga diambilkan dari jumlah anggota yang duduk dalam panitia, misalnya panitia 9, karena jumlah anggota yang duduk dalam panitia berjumlah 9 orang.
Nama bukanlah masalah yang prinsip karena mempergunakan nama apapun, tugas panitia adalah untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan khusus yang tidak dapat diselesaikan sendiri oleh seseorang atau beberapa orang yang ada dalam suatu kelompok (dewan).
Wewenang yang dimiliki oleh panitia berbeda-beda. Ada panitia yang mempunyai wewenang untuk mengambil fungsi-fungsi managemen. Ada panitia yang berhak membuat keputusan, tetapi ada pula yang buat keputusan. Ada panitia yang bertugas untuk memberikan rekomendasi kepada pimpinan/manajer. Dapat yang dikatakan bahwa wewenang yang diberikan kepada panitia ada berbagai macam.
Apabila dilihat dari bentuk organisasi, panitia adalah suatu bentuk organisasi staff tertentu tampa memiliki cirri-ciri lain. Panitia juga merupakan kelompok orang-orang yang diberi tugas untuk melaksanakan tindakan administrative yang khusus, dan dalam pelaksanaan nya menunjukkan sebagai staff(staff khusus) atau sebagai executive(executive commite). Berdasarkan wewenang yang diberikan kepada panitia, panitia dapat dibedakan menjadi panitia executive dan panitia staff. Dinamakan panitia executive apabila panitia itu diberi wewenang untuk mengambil keputusan, dan keputusan itu mengikat para bawahan. Hal ini berarti bawahan harus memberikan pertanggung jawaban kepada panitia. Dinamakan panitia staff apabila panitia itu tidak diberi wewenang untuk mengambil keputusan. Dalam hal ini panitia hanya bertindak sebagai pemberi advis saja.
Menurut sifatnya, panitia dapat dibedakan menjadi panitia yang bersifat formal, panitia yang bersifat informal, panitia yang bersifat permanen dan panitia yang bersifat temporer.
59. PENGORGANISASIAN POLITIK
Organisasi politik adalah organisasi
atau kelompok yang bergerak atau terlibat dalam proses politik dan dalam ilmu
kenegaraan dan secara aktif berperan dalam menentukan nasib bangsa tersebut.
Dalam pengertian yang lebih luas suatu organisasi politik dapatpula dianggap
sebagai suatu sistem politik jika memiliki sistem pemerintahan yang lengkap.
Sistem politik adalah subsistem dari
sistem sosial,pendekatan sistem melihat keseluruhan interaksi yang ada dlam
suatu sistem yakni suatu unit yang relatif terpisah dari lingkungan-lingkungan
dan memiliki hubungan yang relatif tetap diantara element-element pembentuknya.
Hubungan antara berbagai lembaga negara sebagai pusat kekuatan politik misalnya
merupakan suatu aspek,sedangkan peranan partai politik dan kelompok-kelompok
penekan merupakan bagian lain dari suatu sistem politik.
Organisasi politik merupakan bagian
dari suatu kesatuan yang berkepentingan dalam pembentukan tatanan sosial pada
suatu wilayah tertentu oleh pemerintahan yang sah. Organisasi ini dapat
menciptakan suatu bentuk struktur untuk diikuti.
Politik adalah seni dan ilmu dalam
meraih kekuasaan secara konstitusional maupun nonkonstitusional contohnya
membuat partai politik. Di Indonesia banyak sekali partai-partai yang membantu
masyarakat. Partai politik disebut juga lembaga politik. Secara awam lembaga
politik berarti suatu organisasi,tetapi lembaga bisa juga merupakan suatu
kebiasaan atau perilaku yang terpola. Dalam konteks ini suatu organisasi adalah
suatu perilaku yang terpola dengan memberikan jabatan pada orang-orang tertentu
untuk menjalankan fungsi tertentu demi pencapaian tujuan bersama,organisasi
bisa formal maupun informal. Lembaga politik adalah perilaku politik yang
terpola dalam bidang politik.
Masyarakat adalah tokoh utama dalam
organisasi politik,misalnya pemilihan pejabat yakni proses penentuan siapa yang
akan mendudukin jabatan tertentu dan kemudian menjalankan fungsi tertentu.
Masyarakat berhak untuk berpartisipasi dalam kegiatan politik.
Perilaku-perilaku politik adalah
perilaku yang dilakukan oleh insan atau individu atau kelompok guna memenuhi
hak dan kewajiban sebagai insan politik. Seseorang individu/kelompok diwajibkan
oleh negara untuk melakukan hak dan kewajibannya guna melakukan perilaku
politik.
Sebagai contoh organisasi adalah
membuat partai politik yang diartikan sebagai sekelompok orang yang
terorganisir yang anggota-anggotanya mempunyai orientasi,nilai-nilai dan
cita-cita yang sama. Tujuan kelompok ini ialah untuk memperoleh kekuasaan
politik dan merebut kedudukan politik,biasanya dengan cara konstitusional untuk
melaksanakan kebijakan-kebijakan mereka.
60. PENGORGANISASIAN PROFESI DAN KODE ETIKA
PROFESI
A.
Pengorganisasian Profesi
Sebelumnya kita telah membahas apa pengertian
profesi dari sudut pandang penulis, jadi mungkin telah terbesit dalam pikiran
kita "apa itu organisasi profesi". Dalam keseharian orang awam
menganggap bahwa organisasi profesi adalah suatu kumpulan profesi yang
terintegrasi dengan baik.
Berikut opini terhadap pengertian organisasi profesi yang bisa penulis curahkan
dan dibawah ini juga ditambahkan pengertian organisasi profesi yang digunakan
secara umum, Sehingga keduanya bisa dibandingkan.
Menurut Pribadi
|
Menurut Pengertian Umum
|
Organisasi
profesi merupakan suatu kelompok yang terorganisir baik segala sistem
yang terdahulu, sekarang, sampai yang akan datang, yang dimana
beranggotakan oleh para orang berprofesi yang dituntut untuk profesional.
Sehingga apabila semua elemen tersebut disatukan akan membentuk suatu
organisasi sistem kerja yang baik
|
Organisasi profesi merupakan
organisasi yang anggotanya adalah para praktisi yang menetapkan diri mereka
sebagai profesi dan bergabung bersama untuk melaksanakan fungsi-fungsi sosial
yang tidak dapat mereka laksanakan dalam kapasitas mereka seagai individu.
|
B.
Kode Etika Profesi
Merupakan Prinsip-prinsip umum yang dirumuskan dalam suatu profesi
yang dimana akan berbeda satu dengan yang lainnya. Hal ini disebabkan
perbedaan adat, kebiasaan, kebudayaan, dan peranan tenaga ahli profesi yang
didefinisikan dalam suatu negar tidak sama.
Adapun yang menjadi tujuan pokok dari rumusan etika yang dituangkan dalam kode
etik profesi adalah:
Standar-standar etika menjelaskan dan menetapkan tanggung jawab terhadap
klien, institusi, dan masyarakat pada umumnya
|
Standar-standar etika membantu tenaga ahli profesi dalam menentukan apa
yang harus mereka perbuat kalau mereka menghadapi dilema-dilema etika dalam
pekerjaan
|
Standar-standar etika membiarkan profesi menjaga reputasi atau nama dan
fungsi-fungsi profesi dalam masyarakat melawan kelakuan-kelakuan yang jahat
dari anggota-anggota tertentu
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar