PENTINGNYA
MOTIVASI
Motivasi adalah
proses yang menjelaskan intensitas,
arah, dan ketekunan seorang individu untuk mencapai tujuannya. Tiga elemen
utama dalam definisi ini adalah intensitas, arah, dan ketekunan.
Motivasi adalah dorongan psikologis
yang mengarahkan seseorang ke arah suatu tujuan. Motivasi membuat keadaan dalam
diri individu muncul, terarah, dan mempertahankan perilaku, menurut Kartini
Kartono motivasi menjadi dorongan (driving force) terhadap seseorang agar mau
melaksanakan sesuatu.
Motivasi yang ada pada setiap orang
tidaklah sama, berbeda-beda antara yang satu dengan yang lain. Untuk itu,
diperlukan pengetahuan mengenai pengertian dan hakikat motivasi, serta
kemampuan teknik menciptakan situasi sehingga menimbulkan motivasi/dorongan
bagi mereka untuk berbuat atau berperilaku sesuai dengan apa yang dikehendaki
oleh individu lain/ organisasi.
Banyak dari kita yang mempunyai
keinginan dan ambisi besar, tapi kurang mempunyai inisiatif dan kemauan untuk
mengambil langkah untuk mencapainya. Ini menunjukkan kurangnya enrgi pendorong
dari dalam diri kita sendiri atau kurang motivasi.
Motivasi akan menguatkan ambisi,
meningkatkan inisiatif dan akan membantu dalam mengarahkan energi kita untuk
mencapai apa yang kita inginkan. Dengan motivasi yang benar kita akan semakin
mendekati keinginan kita.
Biasanya motivasi akan besar, bila
orang tersebut mempunyai visi jelas dari apa yang diinginkan. Ia mempunyai
gambaran mental yang jelas dari kondisi yang diinginkan dan mempunyai keinginan
besar untuk mencapainya. Motivasilah yang akan membuat dirinya melangkah maju
dan mengambil langkah selanjutnya untuk merealisasikan apa yang diinginkannya.
Lakukan apapun dalam pengembangan diri
anda dengan motivasi, baik itu karir, hubungan, spiritual, pekerjaan, menulis,
memasak, membeli rumah, mendapatkan pacar, mengajar anak atau apapun. Motivasi
ini akan ada, bila ada visi yang jelas dari apa yang anda akan lakukan,
mengetahui apa yang akan anda lakukan dan percaya akan kekuatan yang ada pada
anda sendiri. Ia akan merupakan kunci sukses dari apapun yang anda lakukan.
Untuk termotivasi, ketahui terlebih
dahulu apa yang anda inginkan selanjutnya anda harus dapat meningkatkan energi
keinginan itu dan siap untuk melakukan apa saja agar keinginan dapat tercapai.
Motivasi berkaitan erat dengan
tercapainya sesuatu keinginan. Sering kita gagal mencapai apa yang kita
lakukan, misalnya berhenti minum kopi, merokok dan lainnya karena motivasinya
kurang.
Apakah hubungannya motivasi dengan
emosi? Sangat erat hubungannya. Keduanya diperlukan untuk proses tercapainya
suatu keinginan. Disiplin adalah hal yang perlu agar keinginan tercapai. Untuk
tetap disiplin, motivasi yang tinggi akan sangat membantu.
Dalam kehidupan kita, kita sering
meniatkan untuk melakukan pengembangan atau merubah kondisi yang kita miliki,
tapi sering tidak dilakukan dan berhenti hanya sebagai niat saja. Kenapa
berhenti? Itu terjadi karena kurangnya motivasi, antusiasme, keinginan,
determinasi, kemauan dan disiplin.
Cobalah setelah membaca tulisan ini
untuk benar-benar mengembangkan atau merubah kondisi yang tidak sesuai yang ada
dalam diri anda, anda pasti bisa.
1. PANDANGAN
MOTIVASI DALAM ORGANISASI
Lima fungsi utama manajemen adalah
planning, organizing, staffing, leading, dan controlling. Pada pelaksanaannya,
setelah rencana dibuat (planning), organisasi dibentuk (organizing), dan
disusun personalianya (staffing), maka langkah berikutnya adalah
menugaskan/mengarahkan karyawan menuju ke arah tujuan yang telah ditentukan.
Fungsi pengarahan (leading) ini secara sederhana adalah membuat para karyawan
melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang diinginkan dan harus mereka lakukan.
Memotivasi karyawan merupakan kegiatan kepemimpinan yang termasuk di dalam
fungsi ini. Kemampuan manajer untuk memotivasi karyawannya akan sangat
menentukan efektifitas manajer. Manajer harus dapat memotivasi para bawahannya
agar pelaksanaan kegiatan dan kepuasan kerja mereka meningkat.
Berbagai istilah digunakan untuk
menyebut kata ‘motivasi’ (motivation) atau motif, antara lain kebutuhan (need),
desakan (urge), keinginan (wish), dan dorongan (drive). Dalam hal ini, akan
digunakan istilah motivasi yang diartikan sebagai keadaan dalam pribadi
seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan
tertentu guna mencapai tujuan.
Motivasi menunjuk kepada sebab, arah,
dan persistensi perilaku. Kita bicara mengenai penyebab suatu perilaku ketika
kita bertanya tentang mengapa seseorang melakukan sesuatu. Kita bicara mengenai
arah perilaku seseorang ketika kita menanyakan mengapa ia lakukan suatu hal
tertentu yang mereka lakukan. Kita bicara tentang persistensi ketika kita
bertanya keheranan mengapa ia tetap melakukan hal itu (Berry, 1997).
Suatu organisme (manusia/hewan) yang
dimotivasi akan terjun ke dalam suatu aktivitas secara lebih giat dan lebih
efisien daripada yang tanpa dimotivasi. Selain menguatkan organisme itu,
motivasi cenderung mengarahkan perilaku (orang yang lapar dimotivasi untuk
mencari makanan untuk dimakan; orang yang haus, untuk minum; orang yang
kesakitan, untuk melepaskan diri dari stimulus/rangsangan yang menyakitkan
(Atkinson, Atkinson, & Hilgard, 1983).
Sampai pada abad 17 dan 18, para pakar
filsafat masih berkeyakinan bahwa konsepsi rasionalisme merupakan konsep
satu-satunya yang dapat menerangkan tindakan-tindakan yang dilakukan manusia.
Konsep ini menerangkan bahwa manusia adalah makhluk rasional dan intelek yang
menentukan tujuan dan melakukan tindakannya sendiri secara bebas berdasarkan
nalar atau akalnya. Baik-buruknya tindakan yang dilakukan oleh seseorang sangat
tergantung dari tingkat intelektual orang tersebut. Pada masa-masa berikutnya,
muncul pandangan mekanistik yang beranggapan bahwa tindakan yang dilakukan oleh
manusia timbul dari adanya kekuatan internal dan eksternal, diluar kontrol
manusia itu sendiri. Hobbes (abad ke-17) mengemukakan doktrin hedonisme-nya
yang menyatakan bahwa apapun alasan yang diberikan oleh seseorang atas
perilakunya, sebab-sebab terpendam dari semua perilakunya itu adalah adanya
kecenderungan untuk mencari kesenangan dan menghindari kesusahan.
Teori motivMotivasi dapat diartikan
sebagai kekuatan (energi) seseorang yang dapat menimbulkan tingkat persistensi
dan entusiasmenya dalam melaksanakan suatu kegiatan, baik yang bersumber dari
dalam diri individu itu sendiri (motivasi intrinsik) maupun dari luar individu
(motivasi ekstrinsik).
Seberapa kuat motivasi yang dimiliki
individu akan banyak menentukan terhadap kualitas perilaku yang ditampilkannya,
baik dalam konteks belajar, bekerja maupun dalam kehidupan lainnya. Kajian
tentang motivasi telah sejak lama memiliki daya tarik tersendiri bagi kalangan
pendidik, manajer, dan peneliti, terutama dikaitkan dengan kepentingan upaya
pencapaian kinerja (prestasi) seseorang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar